Jumat, 09 Desember 2011

Saman Gayo Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia

Wakil Direktur Jendral UNESCO (dua dari kanan) Fransisco Bandarin mengenakan kain adat Kerawang Gayo yang disematkan oleh Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar pada acara malam seni budaya Sidang Ke-6 Komite Antar-Pemerintah UNESCO untuk perlindungan warisan budaya tak benda di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11) malam. SERAMBI/FIKAR W EDA
 
* Jadi Simbol Pergaulan Antarbangsa

NUSA DUA - Tari Saman Gayo bukan lagi warisan budaya Indonesia, melainkan telah menjadi warisan budaya dunia. Demikian ditegaskan Fransisco Bandari, Wakil Direktur Bidang Kebudayaan Unesco, Badan Resmi PBB untuk Urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan dalam acara Malam Seni Budaya Sidang Ke-6 Komite Antarpemerintah Unesco untuk perlindungan warisan budaya bukan benda di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11) malam.Bandari juga menjelaskan bahwa tarian tersebut telah berkembang sejak abad ke-13 di Gayo dan telah berhasil dilestarikan selama tujuh abad. “Tari saman bukan saja contoh warisan budaya, tapi juga contoh kebersamaan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wagub Aceh Muhammad Nazar dalam pidatonya menyatakan bahwa tari saman harus menjadi simbol dan spirit kebersamaan pergaulan antarbangsa di dunia, untuk membangun lebih dinamis, partisipatif, demokratis dan progresif, tetapi arif,  harmonis, dan tanpa benturan. “Tari saman memesankan kepada siapa untuk selalu damai dan toleran,” kata Wagub yang hadir ke acara itu mewakili Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Wagub menjanjikan Pemerintah Aceh bersama Pemkab Gayo Lues dan kementerian terkait siap mengirimkan tenaga pelatih saman ke seluruh penjuru dunia.

“Dalam waktu tidak terlalu kami sangat ingin melihat tari saman hadir di negara-negara Eropa, Timur Tengah, termasuk Palestina, Asia, Afrika dan lain-lain yang ditarikan oleh bangsa-bangsa setempat.”

Dalam sidang yang diikuti 400 peserta dari 137 negara di dunia itu telah ditetapkan tari saman sebagai warisan budaya nonbenda yang diusulkan Pemerintah Indonesia pada 2010.

Bupati Gayo Lues Drs H Ibnu Hasim secara spontan mengajarkan beberapa contoh gerakan tari saman kepada sejumlah wakil peserta. Mengenakan pakaian khas Gayo Lues, Ibnu Hasim bersama Ketua DPRK Gayo Lues HM Amru menyematkan kain kerawang Gayo Lues kepada beberapa peserta.

Pada malam itu juga dipentaskan Tari Saman Gayo binaan Pemkab Gayo Lues. Atraksi mereka berhasil menghipnotis. Penonton yang sangat antusias menyaksikan pertunjukan itu. “Saya benar-benar terkesan. Luar biasa indah,” komentar Suraya Begum, wakil dari Bangladesh.

Diakuinya Tari Saman Gayo sebagai warisan budaya nonbenda nyaris tanpa hambatan. Sejak diajukan 2010 langsung mendapat persetujuan Unesco. “Prosesnya sangat cepat, karena ada yang sudah diusulkan 12 tahun tapi belum diakui,” kata Wagub Nazar. (fik)

Editor : hasyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar