Rabu, 10 Oktober 2012

Bereskan Hubunganmu dengan Allah, dan Biarkan Dia Membereskan Urusan Duniamu

Kita sering menghadapi keruwetan persoalan dalam kehidupan. Kita pusing memikirkan besok mau makan apa. Kita bingung bagaimana nasib anak-anak kita nanti. Kita juga ingin agar suatu persoalan yang sedang mengganjal bisa cepat selesai agar kita tidak lagi disulitkan olehnya.
Banyak orang menjadi frustasi dalam persoalan yang dia hadapi karena semakin kuat dia berusaha untuk menyelesaikan, semakin kuat pula persoalan itu melilitnya. Seolah-oleh seluruh energi dan waktu yang dihabiskan tetap tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal ini tidak jarang membuat seseorang putus asa dan merasa Tuhan tidak adil kepada dirinya.

Senin, 08 Oktober 2012

Tips menulis artikel yang baik dan Benar



Tips menulis artikel yang baik dan Benar
Pada dasarnya kegiatan blogging hampir seluruhnya adalah menulis, atau bagaimana merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat hingga paragraf yang enak dibaca dan mudah dimengerti.

Sebuah tulisan yang enak dibaca dan mudah dimengerti serta relevan akan selalu dikenang dan disukai banyak orang. Hal ini merupakan salah satu faktor terpenting bagi seorang blogger untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Rabu, 03 Oktober 2012

Jangan Sebut Anak Anda “Nakal”


Ilustrasi (inet)
“Anak saya ini nakal sekali”, kata seorang ibu.
“Kamu itu memang anak nakal”, kata seorang bapak.
Kalimat itu sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Sangat sering kita mendengar orang tua menyebut anaknya dengan istilah nakal, padahal kadang maksudnya sekadar mengingatkan anak agar tidak nakal. Namun apabila anak konsisten mendapatkan sebutan nakal, akan berpengaruh pada dirinya.
Predikat-predikat buruk memang cenderung memiliki dampak yang buruk pula. Nakal adalah predikat yang tak diinginkan oleh orang tua, bahkan oleh si anak sendiri. Namun, seringkali lingkungan telah memberikan predikat itu kepada si anak: kamu anak nakal, kamu anak kurang ajar, kamu anak susah diatur, dan sebagainya. Akibatnya, si anak merasa divonis.